GUBERNURJawa Tengah Ganjar Pranowo, memastikan pekerja migran warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan kerja dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja dalam kondisi baik. Hal itu disampaikan Ganjar setelah Ganjar melakukan panggilan video secara langsung dengan para korban pada Kamis (28/7) kemarin.

Rumah sakit merupakan sebuah tempat pelayanan kesehatan yang memiliki beragam profesi dengan beragam kompetensi. Mulai dari dokter spesialis hingga cleaning service. Namun, suguhan tontonan yang ada dalam sinetron maupun FTV telah berhasil membuat stigma bagi sebagian masyarakat bahwa seorang laki-laki yang bekerja di rumah sakit disebut dokter dan seorang perempuan sebagai suster, entah apa pun dokter dan suster baca perawat rupanya telah menjadi default bagi kebanyakan sutradara ketika scene pada sebuah film berada di lingkungan rumah sakit. Hal ini ternyata menjadikan literasi masyarakat terkait profesi kesehatan terkesan hanya sebatas dokter dan suster saja. Pokoknya kalau ada petugas perempuan yang bekerja di rumah sakit panggil saja tempat saya bekerja, sering terjadi pasien menyebut dokter perempuan dengan sebutan suster dan petugas radiografer laki-laki sebagai ini menjadi sebuah tantangan tersendiri ketika seorang radiografer ditanya perihal diagnosa oleh keluarga pasien, padahal hanya dokter lah yang berhak menentukan diagnosa dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan ini adalah profesi di rumah sakit selain dokter dan perawat yang kerap kita ini tidak sebatas menjual obat atau kondom di apotek. Salah besar jika seorang apoteker dianggap sebatas penjual obat. Apoteker merupakan profesi yang memiliki kompetensi dalam urusan meracik obat yang diresepkan oleh dokter agar tidak salah bekerja dirinya juga bertanggung jawab dalam urusan stok obat dan harus update terkait obat yang sudah tidak boleh teknologi laboratorium medis ATLMAhli teknologi laboratorium medis bisa juga disebut analis kesehatan. Dalam kesehariannya profesi ini bersentuhan dengan sampel darah, urin, feses hingga sperma pasien untuk dilakukan uji laboratorium. Selama pandemi Covid-19 profesi ini memiliki beban kerja yang cukup berat karena banyaknya pasien yang menjalani rapid maupun swab laboratorium merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang diperlukan oleh dokter untuk menegakkan diagnosa. Profesi ini juga rentan tertular penyakit sehingga selama bekerja wajib menggunakan APD Alat Pelindung Diri seperti masker, goggle, sarung tangan, dan medisProfesi ini bukanlah seseorang yang merekam proses persalinan lalu diunggah ke YouTube. Perekam medis memiliki tanggung jawab terhadap catatan medis pasien agar tidak rusak dan tetap terjaga dengan baik. Mereka juga bertanggung jawab atas kerahasiaan data pasien sebagai upaya memenuhi kebutuhan pekerjaan mereka mirip seperti pustakawan yang paham di mana letak buku dan buku mana saja yang berada dalam status bayangkan bahwa profesi ini bersentuhan dengan headphone dan request lagu. Profesi ini bertugas di ruang radiologi untuk melakukan pemotretan dengan sinar radiasi, sehingga bisa juga disebut sebagai pekerja radiasi. Meskipun seorang radiografer mempelajari ilmu anatomi, namun dirinya tidak berwenang untuk menyampaikan diagnosis kepada dengan seorang fotografer, profesi ini harus memahami berapa kekuatan kontras cahaya agar dapat menghasilkan foto rontgen yang layak itu, profesi ini juga terbilang berbahaya karena selama bekerja mereka sangat dekat dengan risiko paparan sinar radiasi yang berisiko memicu sel kanker hingga kemandulan. Sehingga seorang radiografer harus benar-benar kompeten dalam melaksanakan pekerjaannya agar tidak mencelakai pasien maupun dirinya ada yang beranggapan bahwa bidan hanya ada di klinik persalinan atau bidan praktek mandiri, namun keberadaan bidan di rumah sakit juga menjadi peran yang sangat penting terutama ketika terdapat pasien dengan masalah kegawatan kebidanan yang memerlukan pertolongan dibilang bidan adalah playmaker di dalam rumah sakit. Mereka juga bisa ditempatkan di banyak ruangan seperti ruang rawat inap, IGD, ruang bersalin, poli KIA, ruang perawatan bayi risiko tinggi Perinatologi, instalasi bedah sentral, hingga petugas salah artikan profesi ini sebagai tukang urut, meski faktanya profesi ini juga memiliki kompetensi dalam mengatasi permasalahan otot. Profesi ini kerap bersentuhan dengan permasalahan cedera pada atlet maupun pasien geriatri usia lanjut yang mengalami keterbatasan gerak fisik seperti pada kasus giziBisa juga disebut sebagai nutrisionis, ahli gizi di rumah sakit memiliki peran penting dalam proses perawatan pasien khususnya dalam pemberian diit yang dokter akan menuliskan instruksinya di lembar catatan medis agar pasien diberikan diit rendah garam, tentu saja hal ini menjadi tugas ahli gizi dalam menentukan jumlah garam dalam ahli gizi juga harus mampu menilai status gizi pasien dan dapat memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori tiap memiliki tugas menyiapkan makanan dan mengantarkannya ke pasien yang berada di ruang rawat inap. Selama bekerja mereka kerap berada di dapur untuk memasak dan melakukan plating makanan yang sudah rumah sakit memiliki petugas rohaniawan yang dapat memberikan bimbingan rohani kepada pasien yang sedang dirawat. Hal ini dibutuhkan karena proses perawatan pasien juga melingkupi biopsikososiospiritual, sehingga kebutuhan pasien dalam beribadah dapat difasilitasi, misalnya membantu pasien itu rohaniawan juga bertugas dalam memberikan siraman rohani agar pasien tetap berprasangka baik atas ujian yang menimpanya. Keberadaan profesi ini juga dibutuhkan untuk mendoakan pasien yang meninggal atau sedang mengalami proses sakaratul masih ada profesi lainnya baik medis ataupun non-medis karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang mengutamakan kolaborasi antarprofesi dalam setiap proses JUGA Anak Band’ Adalah Sinetron dengan Judul Paling Aneh yang Pernah Ada dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 14 November 2020 oleh Rizky Prasetya 1Lux = 1 Lumnen / m². 2. Persyaratan Sistem pencahayaan yang baik pada tata ruang kantor. Memastikan pencahayaan yang baik sangat penting untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang untuk bekerja lebih efisien dan menghemat energi. Jadi saat mendesain pencahayaan kantor membutuhkan sejumlah cahaya

BerandaPara pekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen, ...PertanyaanPara pekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen, pada beberapa bagian tubuhnya harus ditutup dengan pengaman. Hal ini dilakukan karena sinar rontgen dapat . . . .Para pekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen, pada beberapa bagian tubuhnya harus ditutup dengan pengaman. Hal ini dilakukan karena sinar rontgen dapat . . . . RRMahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng TirtayasaPembahasanSinar rontgen termasuk sinar x yang merupakan jenis mutagen fisika. Sinar x dapat menyebabkan mutasi sehingga terjadinya kerusakan organ-organ tubuh apabila terpapar dalam jangka waktu yang rontgen termasuk sinar x yang merupakan jenis mutagen fisika. Sinar x dapat menyebabkan mutasi sehingga terjadinya kerusakan organ-organ tubuh apabila terpapar dalam jangka waktu yang panjang. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!11rb+SASyakila Aliansyah Makasih ❤️RRendyPembahasan lengkap bangetRFRifa FarihanPembahasan lengkap banget Mudah dimengerti©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

Kalaukebetulan pernah memasuki ruang rontgen, kamu akan bertemu dengan seorang petugas yang mengoperasikan peralatan di dalam ruang periksa. Nah, para petugas kesehatan yang bekerja di Instalasi Radiologi ini dulunya kuliah di Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Teknik yang Bukan di Fakultas Teknik Para dokter bedah mengoperasi selama berjam-jam pasien menderita kanker usus. Selain perawat dan dokter bedah, di ruang operasi Rumah Sakit Augusta di Bochum juga ada robot. Namanya DaVinci. Ia mampu menggerakkan instrumen secara lebih teliti dibanding manusia. Kepala bagian bedah Benno Mann mengarahkan robot. Setiap gerakan lengan robot pada tubuh pasien sesuai dengan gerakan Benno Mann, dan ketepatannya sangat tinggi. Robot juga tidak pernah lelah. Dokter Benno Mann mengatakan, "Sayalah operatornya, dan akan terus begitu. Robot mempermudah pekerjaan saya, dan robot melaksanakan keinginan saya pada tubuh pasien secara tepat." Ia menjelaskan, kalau ia melakukannya secara konvensional, ia harus berdiri terus dalam satu posisi tertentu. Setelah dua, tiga jam ia tidak bisa melakukannya lagi. "Saya bergerak, kemudian mulai gemetar. Itu semua tidak mungkin terjadi di sini,“ jelasnya Pada saat sama, di dapur staf sibuk bekerja. porsi makanan disiapkan, setiap hari. Robot menjemput makanan di dapur, yang sudah diatur sesuai stasiun yang akan dikunjunginya. Robot kemudian membawa makanan ke pasien di berbagai stasiun, lewat lorong-lorong panjang di rumah sakit. Itu semua tanpa bantuan manusia. Robot bisa menghindari tabrakan dengan pasien atau staf. Ia juga bisa mencari jalan terbaik untuk sampai ke tujuan. Setelah tiba, perawat akan mendapat pemberitahuan, bahwa sudah saatnya membagikan makanan kepada pasien. Perawat Katja Arns mengatakan, "Banyak pasien terpukau. Mereka selalu menunggu kedatangan robot, dan bertanya kapan makanan akan diambil, supaya mereka bisa melihat robot.“ Dengan menggunakan robot, rumah sakit menghemat 20 staf. Tapi cuma teorinya saja. Karena tidak ada staf yang dibebastugaskan. Tujuan penggunaan robot bukan penghematan pekerja. Monika Borggrebe, kepala bagian personal Rumah Sakit Augusta memaparkan, "Seorang perawat yang punya sertifikat pendidikan, sekarang susah ditemukan di pasaran." Lebih baik jika mereka yang punya sertifikat dikonsentrasikan untuk membantu pasien. Tugas yang kurang penting diberikan kepada robot. Dalam waktu dekat, tugas rutin seperti mengukur tekanan darah dan suhu tubuh nantinya juga akan didukung robot. Perawat akan mengukur suhu tubuh, tapi dokumentasinya dilakukan mesin secara otomatis. Jadi perawat akan punya lebih banyak waktu bagi pasien. Penulis Dan Hirschfeld ml/as Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada pekerja di proyek konstruksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Populasi adalah semua pekerja yang berjumlah 105 orang dengan jumlah sampel 83 orang. Ketika berbicara mengenai profesi kesehatan, setiap orang pasti memikirkan dokter, perawat, bidan, petugas laboratorium, dan petugas apotek. Pekerjaan pekerjaan di atas merupakan profesi yang paling umum diketahui oleh masyarakat umumnya. Tetapi ada satu profesi medis lain yang ternyata tidak begitu dikenal oleh masyarakat. Profesi tersebut adalah seorang adalah tenaga medis yang bekerja di dalam unit radiologi bersama dokter spesialis radiologi. Radiografer masuk kedalam unit penunjang medis dimana radiografer bertugas untuk membuat foto rontgen untuk ditegakanya sebuah diagnosa penyakit dari pasien. Radiografer bekerja menggunakan radiasi sinar X. dengan sinar X, radiografer mampu memperlihatkan bagaimana keadaan organ tubuh pasien tanpa perlu melakukan jangan salah, sinar X sendiri juga memiliki risiko jangka panjang jika terpapar secara terus menerus kepada tubuh manusia. Sebagai radiografer pastinya sudah mengetahui risiko jangka panjang dari sinar X tersebut dan selalu sigap dalam melakukan perlindungan untuk diri sendiri maupun pasien. Jika kamu pernah memeriksakan diri ke rumah sakit dan dokter menyuruh anda untuk melakukan foto rontgen, apakah anda memperhatikan setiap akan dilakukan foto rontgen, semua pintu akan ditutup dan petugas akan keluar dari ruangan? Ya itu adalah salah satu perlindungan untuk petugas radiografer dan juga keluarga pasien yang berada di luar ruangan. Dengan memiliki risiko yang tinggi, apakah radiografer akan terjamin keselamatannya ketika harus bekerja dengan radiasi sinar X? Jawabannya iya. Di Indonesia ada organisasi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan dari radiasi sinar X yaitu BAPETEN badan pengawas tenaga nuklir. BAPETEN selain mengawasi radiasi sinar X juga mengawasi paparan radiasi yang diterima oleh petugas. Radiografer setiap bulanya mengirimkan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur berapa radiasi yang terpapar ke dalam tubuh radiografer. Alat tersebuh berupa lencana yang diberi nama film badge, tetapi sekarang sudah ada model terbaru yang dinamakan TLD. Dengan adanya laporan alat tersebut ke BAPETEN maka keselamatan seorang radiografer bisa terjamin. Sebuah fakta unik terjadi di kalangan radiografer, ketika melakukan tindakan foto rontgen, kebanyakan pasien yang sudah dilakukan foto rontgen mengucapkan terima kasih dan memanggil radiografer dengan sebutan dokter. Di sini kita bisa ketahui bahwa banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui profesi radiografer. Secara umum di rumah sakit negeri, radiografer tidak berseragam layaknya seorang tenaga medis dengan baju putih ala perawat dokter dll. Radiografer bekerja menggunakan baju dinas kantor biasa dan kadang baju batik, itupun harus ditutup oleh apron pelindung tubuh yang dilapisi oleh timbal. Apakah Anda sudah sedikit mengetahui mengenai profesi radiografer?Jika masih belum anda bisa berkunjung ke rumah sakit terdekat dan mengunjungi radiologi untuk bertanya-tanya lebih mendetil seputar profesi radiografer. Untuk diketahui pula, radiografer adalah lulusan perkuliahan dari program pendidikan teknik radiodiagnostik atau teknik radiologi. Jurusan perkuliahan ini sangatlah sedikit dibanding jurusan tenaga medis lainya. Tercatat pada tahun 2019, universitas dan sekolah tinggi yang menyediakan program pendidikan radiografer hanya berjumlah 14 dengan komposisi 3 negeri dan 11 swasta. Untuk anda yang masih bersekolah tingkat SMA apakah berminat untuk masuk ke jurusan radiografer? Mengingat sedikitnya jumlah pendidikan dan lulusan tiap tahunya membuat profesi ini sedikit memiliki peluang mudah dalam mencari pekerjaan. Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” Berikan Komentar Tim Dalam Artikel Ini Penulis penulis amatir yang mencoba hobi baru Editor Not that millennial in digital era.
Alatyang biasa disebut dengan alat baca rontgen ini adalah alat yang akan memberikan penerangan pada foto rontgen negatif atau film x-ray agar lebih mudah dilihat. Biasanya alat ini ditempelkan di tembok ruangan praktik dokter, agar seorang dokter dapat lebih cepat dan mempermudah melihat hasil foto rontgen tanpa harus bersusah payah
PembahasanMutagen merupakan bahan penyebab proses mutasi. Berdasarkan sumbernya, mutagen ada dua yaitu alami dan buatan. Mutagen alami adalah mutagen yang berasal dari alam seperti, sinar UV, sinar kosmik, dan radioaktif alam. Sedangkan mutagen buatan adalah mutagen yang dihasilkan oleh manusia seperti sinar X, sinar alfa, beta, dan gamma. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah merupakan bahan penyebab proses mutasi. Berdasarkan sumbernya, mutagen ada dua yaitu alami dan buatan. Mutagen alami adalah mutagen yang berasal dari alam seperti, sinar UV, sinar kosmik, dan radioaktif alam. Sedangkan mutagen buatan adalah mutagen yang dihasilkan oleh manusia seperti sinar X, sinar alfa, beta, dan gamma. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A. Kesankeren pada seragam kerja harus memperhatikan situasi dan kondisi. Baju kerja harus sesuai dengan bidang pekerjaan seseorang. Secara umum, ada 2 bidang pekerjaan, bisa dibedakan antara pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan (indoor). Lainnya yaitu pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan (outdoor). Sehingga pakaian seragam kerjapun

Kalau kamu mendengar kata "rumah sakit", apa yang ada di kepalamu? Dokter, suster atau pasien? Yap, hal-hal yang kamu sebutkan di atas memang merupakan hal-hal yang biasa kamu temukan di rumah sakit. Kalau saya tanyakan, profesi apa yang berhubungan dengan rumah sakit, pasti, banyak dari kamu yang langsung menyebutkan dokter atau suster terlebih dahulu. Perlu kamu ketahui, nih, gaes, profesi di rumah sakit sebenarnya nggak hanya ada dokter dan suster saja, lho. Kamu akan menemukan profesi-profesi lainnya di rumah sakit. Lho? Bukannya orang yang ke rumah sakit berarti tamdanya dia sakit dan butuh dokter? Well, hal tersebut jelas benar, tetapi, di rumah sakit itu sendiri membutuhkan orang-orang yang bisa mengurus pengadministrasian dari pasien-pasien, mengurus legal dari rumah sakit, mengatur keuangan rumah sakit dan sebagainya. Masih penasaran dan ingin tahu profesi apa saja, sih, yang ada di rumah sakit selain suster dan dokter? Cek dulu, yuk, artikel berikut ini! 1. Apoteker Kalau kamu ke rumah sakit, setelah dokter memeriksamu, pastinya, dokter tersebut akan memberikan obat-obatan yang harus kamu konsumsi agar kamu menjadi sehat. Nah, apakah dokter yang meracik obat tersebut? Tentunya bukan, dong, gaes. Orang yang meracik obatmu disebut sebagai apoteker. Nah, sebagai seorang apoteker kamu harus bisa, nih, mengulas resep untuk menjamin akurasi, menjamin bahan yang diperlukan dan mengevaluasi kesesuaiannya. Selain itu, kamu pun harus bisa dalam menyimpan catatan, seperti data farmasi, profil pasien, data sistem biaya, persediaan, catatan kontrol untuk inti radioaktif, atau daftar dari racun, narkotika, atau obat-obatan yang dikontrol. Kalau kamu ingin menjadi seorang apoteker, kamu bisa banget, nih, masuk ke fakultas kesehatan jurusan farmasi. Biasanya, untuk menjadi apoteker itu sendiri, kamu harus mengambil kuliah lagi khusus apoteker. 2. Radiografer Pekerjaan yang satu ini sama seperti fotografer yaitu bekerja untuk foto-memfoto suatu objek. Bedanya, kalau fotografer kamu harus memoto suatu benda, panorama dan sebagainya menggunakan kamera. Kalau radiografer, kamu harus memoto bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan alat CT Scan, MRI, rontgen dan sebagainya. Kalau kamu ingin menjadi seorang radiografer, kamu bisa memilih jurusan Teknik Radiografi. Pada jurusan ini, kamu akan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan radiografer. Kamu akan mempelajari tentang fisika radiasi, proteksi radiasi, anatomi rontgen, radiologi sistem gastrointestinal, radiologi sistem urogenital dan sebagainya. Selain membantu pasien dalam melakukan CT Scan, MRI, rontgen, USG dan sebagainya, para radiografer ini pun membantu para dokter untuk menganalisis hasil dari pemeriksaan yang menggunakan metode-metode tersebut, lho. Makanya, ketika di kuliah, jurusan tersebut mengajarimu sampai ke sistem-sistem yang ada di tubuh manusia. 3. Ahli Teknologi Laboratorium Medis dan Klinis Kalau kamu sakit dan diambil darah di rumah sakit, orang yang mengambil darahmu tersebut ialah petugas laboratorium. Nggak hanya mengambil darah, nih, gaes, petugas laboratorium juga harus bisa menganalisis penyakit yang dikandung seseorang dari darah tersebut. Nggak hanya urusan mengambil darah, nih, para petugas laboratorium juga bisa berurusan dengan urin atau feses untuk menganalisis penyakit atau kandungan obat yang terkandung di tubuh seseorang. Nah, kalau kamu ingin menjadi seseorang yang bekerja di laboratorium, kamu bisa banget mengambil jurusan Teknologi Laboratorium Medik. Seperti apa yang sudah disebutkan di atas, kamu akan mempelajari cara untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi tubuh seseorang dari darah, urin bahkan feses. Kamu akan mempelajari hal-hal seperti fisiologi, bakteriologi, biologi sel dan molukuler, toksikologi klinik, virologi dan sebagainya. Menurutmu, bagaimana, nih, gaes? Apakah bekerja sebagai petugas laboratorium merupakan profesi yang cukup menarik? 4. Ahli Optometri Kalau kamu pergi ke dokter mata, sebelum kamu diperiksa, kamu akan melalui serangkaian tes mata. Menurutmu, siapa yang bertanggungjawab atas pekerjaan ini? Yap, orang yang bekerja dalam bagian ini disebut sebagai optometris. Nah, para optometris nggak langsung kerja ketika lulus kuliah, nih, gaes. Mereka harus memiliki izin praktek terlebih dahulu. Memangnya, tugas dari seorang optometris, tuh, apa, sih? Tugas seorang optometris ialah melakukan pemeriksaan mata, mengobati kondisi mata, meresepkan kacamata atau kontak lensa, mendiagnosa kondisi mata dan sebagainya. 5. Teknisi Rekam Medis Wah, duh, apa lagi,nih, perekam medis? Yap, ketika kamu ke rumah sakit, biasanya kamu akan ditanyakan, kan, siapa nama pasiennya? Nah, para pelaku administrasi pada konter depan menanyakan hal ini karena mereka ingin mencari rekam medis dari pasien tersebut. Kalau pasien baru, pastinya, para pelaku administrasi akan memberikan instruksi kepada para perekam medis untuk membuat rekam medis yang baru. Sedangkan kalau pasien lama, para pelaku administrasi akan melanjutkan instruksi kepada perekam medis untuk melanjutkan rekam medis sesuai dengan nama pasien tersebut. Memangnya, rekam medis itu sendiri apa, sih? Rekam medis adalah berkas atau dokumen yang berisikan catatan mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien di berbagai instansi kesehatan. Nah, kalau kamu bekerja sebagai perekam medis, maka, kamu akan melakukan hal-hal yang meliputi pencatatan, pelaporan, pengumpulan, pendaftaran, pengisian, dan analisis data terkait kebutuhan informasi untuk mendiagnosa pasien agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Kalau kamu ingin bekerja sebagai perekam medis, kamu bisa, kok, masuk ke jurusan Rekam Medis untuk mempelajari hal ini lebih lanjut. *** Wah, ternyata profesi di Rumah Sakit nggak hanya dojter dan suster aja, ya. Ternyata masih banyak profesi-profesi lainnya yang sangat penting untuk kelancaran proses pemeriksaan dalam hal administrasi, pengetahuan ilmu kesehatan dan sebagainya. Nah, karena kamu sudah tahu, nih, apa-apa saja profesi yang ada di rumah sakit, apakah kamu tertarik untuk memiliki satu profesi yang telah disebutkan? Baca juga Perguruan Tinggi dengan Jurusan Kesehatan Masyarakat Terbaik di Indonesia Serba Serbi Pilihan Konsentrasi yang Ada di Jurusan Kesehatan Masyarakat 10 Pilihan Jurusan Kuliah Untuk Kamu Yang Punya Passion Di Bidang Kesehatan Sumber gambar

Berbedadengan KKN pada tahun sebelum-sebelumnya,yang pelaksananaannya dilakukan secara daring. Salah satu program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2022 di Kelurahan Sempakata adalah Sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan eksploitasi anak dalam dunia pekerjaan dan mewujudkan kesejahteraan
Kalau dihitung-hitung, kamu termasuk rajin mengunjungi rumah sakit atau enggak, Sobat Pintar? Bukannya apa sih, tapi pernahkah kamu memperhatikan para petugas kesehatan lain di rumah sakit, selain dokter dan perawat? Kalau kebetulan pernah memasuki ruang rontgen, kamu akan bertemu dengan seorang petugas yang mengoperasikan peralatan di dalam ruang periksa. Nah, para petugas kesehatan yang bekerja di Instalasi Radiologi ini dulunya kuliah di Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Teknik yang Bukan di Fakultas Teknik Photo by MART PRODUCTION on Pexels Meskipun ada radio-radionya, jurusan ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan radio, ya! Jangan berimajinasi Radiodiagnostik berarti mendiagnosa radio. Kejauhan! Apalagi, Radioterapi berarti melakukan terapi pada radio. Duh, apaan, sih! Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi memang lebih sering dikenal sebagai Radiologi, sebuah jurusan yang beda jauh dari konsep jurusan atau fakultas pada umumnya ditingkat perguruan tinggi. Apa bedanya? Radiologi merupakan jenjang pendidikan D3 dan D4. Lulusan Diploma 3 bergelar Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi, sedangkan lulusan D4 bergelar Sarjana Sains Terapan Barangkali karena program vokasi, dimana porsi prakteknya lebih banyak ketimbang teori, maka lulusan Diploma 4 Radiologi sudah bergelar sarjana. Bila masuk sebagai mahasiswa D3, nantinya kamu bisa alih jenjang ke D4 dan memilih spesifikasi ke CT Scan, USG, MRI, Kedokteran Nuklir, Radioterapi, dan lain-lain. Tapi jika lebih tertarik pada jenjang S1, kamu bisa melanjutkan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, Kesehatan Masyarakat, atau Fisika Medis. Nah, pada jurusan-jurusan tersebut, kamu akan mendapat porsi teori yang lebih banyak. Menjadi Seorang Radiografer Photo by Anna Shvets on Pexels Setelah menyelesaikan pendidikan Radiodiagnostik dan Radioterapi, kamu memiliki kecakapan dan keahlian untuk menjadi seorang Radiografer. Perlu kamu tahu, profesi ini sangat dibutuhkan seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Jangan dikira cuma dokter dan perawat yang dibutuhkan didunia medis, ya! Meskipun kebutuhan akan tenaga Radiografer cukup tinggi, orang masih enggan terlibat dibidang ini karena kekhawatiran pada risiko paparan radiasi. Tak bisa dipungkiri risiko radiasi memang ada, tapi kamu akan diajari untuk bekerja secara aman pada matakuliah K3. Keren kan, satu jurusan bisa jadi satu matakuliah, tuh. Tentang matakuliah, kamu akan ketemu sama Matematika, Fisika Radiasi, Anatomi Rontgen, Patologi Anatomi, Fisika Imaging, dan masih banyak lagi. Kamu juga akan bertemu dengan buku-buku teks berbahasa Inggris dan Latin. Untuk menjadi seorang Radiografer, kamu harus memiliki Surat Izin Radiografer dan Surat Izin Kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografi Indonesia PARI. Tapi kamu tak harus menjadi seorang Radiografer, kok. Alumni Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi TRO bisa menjadi Terapis Radiologi, Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir, dan lain-lain. Radiologi di Indonesia Photo by Gustavo Fring on Pexels Kamu tertarik kuliah Radiologi dan menjadi seorang Radiografer, Sobat Pintar? Kepoin dulu minat dan kemampuanmu untuk kuliah di jurusan ini melalui Minat Pintar. Jika kamu memang calon mahasiswa Radiologi, berikutnya kita perlu menentukan tempat kuliah yang tepat. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, diantaranya adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi. Oh, ya. Radiologi ini beda dari jenjang S3 Radiologi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Sp. Rad. di Fakultas Kedokteran. Jangan ampe ketuker, lho. Catet!
FyLme.
  • j4h2y8l05f.pages.dev/76
  • j4h2y8l05f.pages.dev/369
  • j4h2y8l05f.pages.dev/99
  • j4h2y8l05f.pages.dev/233
  • j4h2y8l05f.pages.dev/157
  • j4h2y8l05f.pages.dev/165
  • j4h2y8l05f.pages.dev/223
  • j4h2y8l05f.pages.dev/192
  • j4h2y8l05f.pages.dev/240
  • para pekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen